Close Menu
  • Android
  • Blogger
  • Info
  • Komputer
  • Pertanian
  • WordPress

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Pemahaman Imbuhan “Pe-” dalam Bahasa Indonesia

30/11/2023

Mengenal Kata Imbuhan “Meny-” dalam Bahasa Indonesia

30/11/2023

Mengapa Artikel Anda Jarang Berada di Halaman Pertama Google: Penyebab dan Solusi

30/11/2023
Facebook X (Twitter) Instagram
FelmikaFelmika
  • Android
  • Blogger
  • Info
  • Komputer
  • Pertanian
  • WordPress
TikTok X (Twitter) Instagram Pinterest BlogLovin
FelmikaFelmika
Home»Info»Akibat Jika Kita Jarang Memakan Makanan Yang Berserat

Akibat Jika Kita Jarang Memakan Makanan Yang Berserat

ErwinBy Erwin07/05/2023

Makanan berserat memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan tubuh dan sistem pencernaan. Serat merupakan komponen penting dalam makanan yang tidak dicerna oleh tubuh dan berfungsi untuk mengatur kecepatan penyerapan nutrisi serta mengikat kolesterol dan toksin untuk dikeluarkan. Selain itu, serat juga bermanfaat untuk menjaga keseimbangan bakteri baik di dalam usus.

Sayangnya, banyak orang yang tidak memperhatikan asupan serat dalam pola makan sehari-hari mereka. Berikut ini beberapa akibat yang dapat terjadi jika kita jarang memakan makanan yang berserat:

Akibat Jika Kita Jarang Memakan Makanan Yang Berserat

1. Sembelit

Kurangnya serat dalam makanan dapat menyebabkan sembelit atau susah buang air besar. Serat membantu melunakkan tinja dan mempercepat proses pencernaan. Jika kita jarang mengonsumsi makanan berserat, tinja menjadi lebih keras dan sulit untuk dikeluarkan, sehingga menyebabkan sembelit.

2. Penyakit Jantung

Mengonsumsi makanan berserat, terutama serat larut, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Kadar kolesterol yang tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Oleh karena itu, mengonsumsi makanan berserat secara teratur dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

3. Kenaikan Berat Badan

Serat memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan untuk ngemil dan mengonsumsi makanan berkalori tinggi. Jika kita jarang mengonsumsi makanan berserat, kita cenderung merasa lapar lebih cepat dan akhirnya mengonsumsi lebih banyak kalori, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

4. Diabetes Tipe 2

Makanan berserat membantu mengontrol penyerapan gula dalam darah, sehingga mencegah lonjakan gula darah. Kurangnya serat dalam makanan meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2, karena tubuh sulit mengontrol kadar gula darah.

5. Penyakit Pencernaan

Makanan berserat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan dan mengurangi risiko penyakit pencernaan, seperti divertikulitis dan penyakit radang usus. Kurangnya serat dalam makanan meningkatkan risiko terkena penyakit-penyakit ini.

Contoh Makanan dengan Serat Tinggi

  • Sayur-sayuran: brokoli, kembang kol, bayam, kangkung, dan kacang panjang.
  • Buah-buahan: apel, pisang, jeruk, mangga, dan alpukat.
  • Kacang-kacangan: kacang merah, kacang hitam, kacang almond, dan kacang tanah.
  • Biji-bijian: gandum utuh, quinoa, oatmeal, dan biji rami.

Kesimpulan

Mengonsumsi makanan berserat sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan sistem pencernaan. Beberapa makanan yang kaya akan serat antara lain sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Oleh karena itu, penting untuk memasukkan makanan berserat dalam pola makan sehari-hari agar dapat mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh kekurangan serat.

Share. Facebook Twitter Pinterest Email Telegram WhatsApp
Add A Comment

Leave A Reply Cancel Reply

Top Posts
Waktu Aplikasi Pupuk Silika untuk Padi
19/11/2023
Perbedaan Kiprok NMAX Original dan KW
18/11/2023
Manfaat dan Kandungan Pupuk KNO3 Merah
01/11/2023
Cara Menanam Hidroponik dengan Rockwool
01/11/2023
Keunggulan dan Kekurangan Fungisida Explore
01/06/2023
  • Contact
  • About
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
© 2023 felmika.com. Designed by Erwin.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.