Insektisida adalah senyawa kimia atau agen biologis yang digunakan untuk membunuh, mengendalikan, atau mencegah serangga yang dianggap sebagai hama.
Insektisida memiliki berbagai macam aplikasi, seperti dalam pertanian untuk melindungi tanaman dari serangan hama, dalam pengendalian hama rumah tangga, dan dalam pengendalian vektor penyakit yang ditularkan oleh serangga, seperti malaria dan demam berdarah.
Dalam penggunaan insektisida, penting untuk memperhatikan kompatibilitas bahan aktif yang digunakan. Beberapa bahan aktif tidak boleh dicampur karena dapat menyebabkan reaksi kimia yang berbahaya atau menurunkan efektivitas insektisida. Dalam artikel ini kita membahas beberapa bahan aktif yang tidak boleh dicampur dalam penggunaan insektisida.
Bahan Aktif Insektisida yang Tidak Boleh Dicampur
Organofosfat dan Karbamat
Organofosfat dan karbamat adalah dua kelompok insektisida yang bekerja dengan cara yang serupa, yaitu menghambat enzim asetilkolin esterase yang berperan dalam sistem saraf serangga. Kedua bahan ini memiliki efek sinergis yang kuat, yang berarti efek toksisitasnya dapat meningkat secara signifikan jika dicampur. Akibatnya, penggunaan organofosfat dan karbamat secara bersamaan dapat menyebabkan risiko toksisitas yang lebih tinggi pada serangga maupun organisme non-target, termasuk manusia dan hewan.
Piretroid dan Neonicotinoid
Piretroid adalah insektisida yang berasal dari sintesis kimia piretrum, yang merupakan bahan aktif yang ditemukan dalam bunga krisan. Neonicotinoid merupakan insektisida sistemik yang bekerja pada sistem saraf serangga. Penggunaan piretroid dan neonicotinoid secara bersamaan dapat menurunkan efektivitas masing-masing insektisida, karena serangga yang telah mengalami resistensi terhadap salah satu bahan aktif akan lebih mudah mengembangkan resistensi terhadap bahan aktif lainnya.
Fungisida Tembaga dan Insektisida Organik
Fungisida tembaga digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis penyakit pada tanaman. Namun, fungisida ini dapat bereaksi dengan insektisida organik seperti neem oil, rotenone, dan pyrethrum, mengakibatkan penurunan efektivitas insektisida tersebut. Selain itu, campuran fungisida tembaga dan insektisida organik dapat menyebabkan fitotoksisitas, yaitu keracunan pada tanaman yang dapat menyebabkan kematian tanaman atau kerusakan parah pada daun dan buah.
Insektisida Hidrokarbon Klorinasi dan Organofosfat
Insektisida hidrokarbon klorinasi, seperti DDT, bekerja dengan mengganggu sistem saraf serangga, sedangkan organofosfat bekerja dengan menghambat enzim asetilkolin esterase. Penggunaan kedua bahan aktif ini secara bersamaan dapat menyebabkan antagonisme, yaitu penurunan efektivitas insektisida akibat interaksi kimia.