Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas penting yang banyak dibudidayakan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Untuk meningkatkan hasil produksi, penggunaan pupuk sangat diperlukan, terutama pupuk ZA (Zwavelzure Amonium) yang merupakan sumber utama nitrogen. Pemilihan dosis pupuk yang tepat sangat penting untuk memastikan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung yang optimal. Artikel ini akan membahas mengenai dosis pupuk ZA yang direkomendasikan untuk tanaman jagung.
Pupuk ZA (Zwavelzure Ammonium) adalah jenis pupuk kimia yang mengandung nitrogen dan belerang. Formula kimia pupuk ZA adalah (NH₄)₂SO₄, yang berarti bahwa setiap molekul pupuk ini mengandung dua ion amonium (NH₄⁺) dan satu ion sulfat (SO₄²⁻). Pupuk ZA biasanya digunakan dalam pertanian untuk meningkatkan kandungan nitrogen dalam tanah, yang merupakan nutrisi penting untuk pertumbuhan tanaman.
Nitrogen dalam pupuk ZA tersedia dalam bentuk amonium, yang dapat dengan mudah diserap oleh tanaman. Selain itu, belerang dalam bentuk sulfat juga bermanfaat untuk tanaman, karena merupakan komponen penting dari beberapa asam amino dan protein. Pupuk ZA sering digunakan pada berbagai jenis tanaman, seperti padi, jagung, tebu, dan sayuran.
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan pupuk ZA secara berlebihan dapat menyebabkan masalah lingkungan seperti pencemaran air dan emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan pupuk ini secara bijaksana dan mengikuti anjuran dosis yang diberikan oleh pabrikan atau ahli pertanian.
Dosis Pupuk ZA untuk Tanaman Jagung
Pupuk ZA mengandung 21% nitrogen, 24% sulfur, dan berbagai unsur lain yang berguna untuk pertumbuhan tanaman. Dosis pupuk ZA yang dianjurkan untuk tanaman jagung bervariasi tergantung pada kondisi lahan, varietas tanaman, dan kebutuhan nutrisi. Beberapa petunjuk umum untuk dosis pupuk ZA pada tanaman jagung adalah sebagai berikut:
- Lahan dengan kesuburan rendah: 200-250 kg ZA/ha
- Lahan dengan kesuburan sedang: 150-200 kg ZA/ha
- Lahan dengan kesuburan tinggi: 100-150 kg ZA/ha
Waktu dan Metode Pemberian Pupuk
Pemberian pupuk ZA pada tanaman jagung sebaiknya dilakukan secara bertahap. Umumnya, pupuk diberikan dalam tiga tahapan, yaitu:
- Pupuk dasar: Aplikasikan sekitar 30-50% dari dosis total ZA yang direkomendasikan sebelum penanaman. Pupuk ini harus diolah secara merata ke dalam tanah agar dapat diserap oleh akar tanaman dengan baik.
- Pupuk susulan pertama: Berikan sekitar 25-35% dari dosis total ZA ketika tanaman berumur 20-30 hari setelah tanam (dat) untuk mendukung pertumbuhan vegetatif.
- Pupuk susulan kedua: Aplikasikan sisanya (20-35% dari dosis total) saat tanaman berumur 45-60 dat untuk mendukung pembentukan bunga dan buah.
Pupuk ZA dapat diberikan melalui metode broadcast (penaburan) atau side dressing (penyisipan di sisi tanaman). Pastikan pupuk diberikan secara merata dan jangan diletakkan terlalu dekat dengan akar tanaman agar tidak mengakibatkan luka bakar akar.
Kesimpulan
Dosis pupuk ZA yang tepat untuk tanaman jagung sangat bergantung pada kondisi lahan dan kebutuhan nutrisi tanaman. Umumnya, lahan dengan kesuburan rendah memerlukan dosis ZA yang lebih tinggi daripada lahan dengan kesuburan tinggi. Pemberian pupuk ZA sebaiknya dilakukan secara bertahap dan dengan metode yang sesuai untuk memastikan penyerapan nutrisi yang optimal dan hasil produksi yang maksimal. Selalu konsultasikan dengan ahli pertanian atau penyuluh pertanian setempat untuk