Propineb adalah sejenis fungisida dengan bahan aktif yang digunakan untuk mengendalikan infeksi jamur pada tanaman. Propineb termasuk dalam kelas dithiocarbamate, yang memiliki mekanisme kerja dengan menghambat enzim yang terlibat dalam metabolisme jamur.
Fungisida propineb sering digunakan untuk melawan berbagai penyakit jamur pada tanaman, termasuk karat daun, bercak daun, embun tepung, dan busuk akar. Fungisida ini bekerja dengan membentuk lapisan pelindung pada permukaan tanaman, mencegah pertumbuhan jamur dan penyebarannya.
Propineb biasanya tersedia dalam bentuk bubuk yang dapat dicampur dengan air untuk membuat larutan semprot. Larutan ini kemudian diaplikasikan pada tanaman yang terinfeksi dengan menggunakan semprotan.
Efek dan Mekanisme Kerja Propineb
Fungisida berbasis propineb efektif dalam melawan berbagai jenis jamur. Mekanismenya mencakup penghambatan proses biologis penting dalam sel-sel jamur, seperti produksi asam amino dan protein, yang pada akhirnya mengganggu fungsi seluler dan pertumbuhan jamur. Propineb, seperti fungisida kontak lainnya, bekerja pada jamur saat mereka mencoba menginfeksi tanaman, memberikan perlindungan preventif yang kuat.
Merk Dagang Fungisida dengan Bahan Aktif Propineb
Berikut adalah tabel yang berisi informasi mengenai dosis dan penggunaan beberapa sampel obat dengan bahan aktif propineb yang berbeda:
Merk Obat | Bahan Aktif | Penggunaan | Dosis | Waktu Pengaplikasian |
---|---|---|---|---|
Antracol 70 Wp | Propineb + Zinc | Mengendalikan penyakit embun tepung, bercak daun pada tanaman apel dan cabai | 4 gr/liter air | Setiap 7 hari setelah muncul gejala penyakit |
Goneb 78 WP | Propineb | Mengendalikan penyakit bercak ungu (Alternaria porri) pada tanaman bawang merah | 1 gr/liter air | Saat muncul serangan penyakit dengan penyemprotan volume tinggi |
Zinckol 70/6 Wp | Propineb + Simoksanil | Mengendalikan penyakit busuk daun pada tanaman kentang | 1.5 gr/liter air | Saat muncul gejala penyakit dengan penyemprotan volume tinggi |
- Antracol 70 Wp mengandung propineb dan zinc, digunakan untuk mengendalikan penyakit embun tepung dan bercak daun pada tanaman apel dan cabai. Dosis yang disarankan adalah 4 gr/liter air. Aplikasikan setiap 7 hari setelah muncul gejala penyakit.
- Goneb 78 WP mengandung propineb, digunakan untuk mengendalikan penyakit bercak ungu (Alternaria porri) pada tanaman bawang merah. Dosis yang dianjurkan adalah 1 gr/liter air. Aplikasikan saat muncul serangan penyakit dengan penyemprotan volume tinggi.
- Zinckol 70/6 Wp mengandung propineb dan simoksanil, digunakan untuk mengendalikan penyakit busuk daun pada tanaman kentang. Dosis yang disarankan adalah 1.5 gr/liter air. Aplikasikan saat muncul gejala penyakit dengan penyemprotan volume tinggi.
Berikut Manfaat Fungisida dengan Bahan Aktif Propined : Jenis Tanaman, Penyakit dan Waktu Aplikasinya
Tanaman | Penyakit | Dosis (Volume semprot) | Waktu Aplikasi | Interval |
---|---|---|---|---|
Anggur | Embun tepung (Plasmopara viticola) | 1.5-3 g/l | 1-2 minggu setelah pemangkasan daun dan diakhiri 3 minggu sebelum panen | 14 hari |
Anggrek | Bercak daun (Cercospora dendrobii) / Busuk hitam (Phytophthora nicotianae) | 2 kg/ha | Bila timbul gejala serangan | 7 hari |
Apel | Embun tepung (Podosphaera leucitricha) / Bercak daun (Marssonina coronaria) | 4 g/l | Jika timbul gejala serangan | 7 hari |
Bawang merah | Bercak ungu (Alternaria alii) | 2 g/l | Jika ditemukan gejala serangan | 7 hari (sesuaikan dengan tingkat serangan) |
Bawang daun | Bercak ungu (Alternaria porri) | 1-2 kg/ha | Jika timbul gejala serangan | Penyemprotan volume tinggi |
Bawang putih | Bercak ungu (Alternaria porri) | 2-4 g/l | Jika ditemukan gejala serangan | 7 hari (sesuaikan dengan tingkat serangan) |
Cabai | Antraknosa (Colletotrichum sp.) / Bercak daun (Cercospora sp.) | 1-4 g/l | Jika timbul gejala serangan | 7 hari |
Cengkeh | Cacar daun (Phyllosticta sp.) | 1-2 g/l | Jika timbul gejala serangan | 7-10 hari |
Jagung | Bulai (Peronosclerospora) / Hawar daun (Helminthosporium turcicum) | 2 kg/ha | Jika timbul gejala serangan | 7 hari |
Jarak | Embun tepung (Oidium tingitanium) | 4 g/l | Jika timbul gejala serangan | Penyemprotan volume tinggi |
Jeruk | Embun tepung (Oidium tingitanium) | 2 g/l (500 l air/ha) | Jika timbul gejala serangan | 5-7 hari |
Kacang tanah | Bercak daun (Cercospora arachidicola dan C. personata) | 1.5 g/l (500 l air/ha) | Jika terdapat 20% serangan | Sesuaikan dengan tingkat serangan |
Kacang panjang | Penyakit karat (Uromyces vignae) | 1.5-2 kg/ha | Jika timbul gejala serangan | Penyemprotan volume tinggi |
Kedelai/Kacang kuning | Penyakit karat (Phakopsora pachyrizhi) | 1-1.5 kg/ha | Jika timbul gejala serangan | Penyemprotan volume tinggi |
Kentang | Busuk daun (Phytophthora investans) | 1.5-2.5 g/l (400-800 l air/ha) | Jika ditemukan bercak aktif per 10 tanaman | 5-7 hari |
Ketimun/Mentimun | Antraknosa (Colletotrichum lagenarium) | 4 g/l | Jika timbul gejala serangan | Penyemprotan volume tinggi |
Kina | Mopog (Rhizoctonia solani) | 0.7 g/l (600-800 l air/ha) | Di persemaian | 3-5 hari |
Kopi | Karat daun (Hemilaia vastatrix) / Bercak daun (Cercospora coffeicola) | 6 g/l | Jika timbul gejala serangan | Penyemprotan volume tinggi |
Krisan | Penyakit karat (Puccinia chrysanthemi) | 4 g/l | Jika timbul gejala serangan | Penyemprotan volume tinggi |
Kubis | Mati bibit (Pythium sp.) / Bercak daun (Alternaria sp.) | 1.5-3 g/l (500 l air/ha) | Di persemaian – Jika timbul gejala serangan | 3-5 hari / 5-7 hari |
Lada | Busuk pangkal batang (Phytophthora palmivora var. piperis) | 2-2.5 g/l (100 l air/ha) | Jika timbul gejala serangan | 5-7 hari |
Mangga | Antraknosa (Colletotrichum goleosporioides) / Bercak daun (Stigmina mangiferae) | 4 g/l | Jika timbul gejala serangan | Penyemprotan volume tinggi |
Padi | Busuk pelepah (Rhizoctonia solani) / Bercak daun (Cercospora sp.) / Bercak coklat (Cercospora janseana) | 250-1000 g/ha (500 l air/ha) | Pada saat pembentukan anakan/20-30 HST | 1-2 kali aplikasi interval 10 hari |
Bibit kelapa sawit | Bercak daun coklat (Curvularia maculans) | 4 g/l | Jika timbul gejala serangan | Penyemprotan volume tinggi |
Petsai | Bercak daun (Alternaria brassicae) | 2 g/l (300-800 l air/ha) | Mulai umur 2 minggu / Jika timbul gejala serangan | 5-7 hari |
Rosela | Busuk kaki (Phytophthora parasitica) | 3 g/l (500-700 l air/ha) | Jika timbul gejala serangan | 7-10 hari |
Semangka | Antraknosa (Colletotrichum lagenarium) / Embun bulu (Pseudoperonospora cubensis) | 1.5-2 kg/ha | Jika timbul gejala serangan | Penyemprotan volume tinggi |
Strawberi | Bercak daun (Mycosphaerella fragariae) / Penyakit kapang kelabu (Botrytis cinerea) | 1-2 g/l | Jika timbul gejala serangan | Penyemprotan volume tinggi |
Teh | Cacar daun (Exobasidium vexans) | 2 kg/ha (500 l air/ha) | Jika timbul gejala serangan | 7 hari (sehari setelah pemetikan daun) |
Tembakau | Rebah batang (Phytophthora spp./ Rhizoctonia solani) | 2 g/l (600-800 l air/ha) | Mulai umur 5 hari | 5-7 hari dipersemaian |
Tomat | Busuk daun (Phytophthora infestans) | 1.5-2.5 kg/ha | Jika ditemukan bercak aktif per 10 tanaman | 5-7 hari |