Imidakloprid adalah bahan aktif yang digunakan secara luas dalam industri pestisida sebagai insektisida sistemik. Ini termasuk dalam kelas kimia yang dikenal sebagai neonicotinoid, yang beraksi dengan mengganggu transmisi saraf serangga, menyebabkan paralisis dan kematian.
Karena efektivitas dan spektrum aksinya yang luas, imidakloprid telah menjadi pilihan populer dalam pengendalian hama untuk berbagai aplikasi termasuk pertanian, hortikultura, dan perlindungan rumah tangga.
Sejarah dan Pengembangan
Imidakloprid dikembangkan oleh Bayer Cropscience pada awal 1990-an dan dengan cepat menjadi salah satu insektisida paling populer di dunia. Keberhasilan imidakloprid sebagian besar didasarkan pada kemampuannya untuk memberikan perlindungan yang efektif terhadap hama dengan tingkat toksisitas yang lebih rendah bagi mamalia dibandingkan dengan insektisida organofosfat dan karbamat yang lebih tua.
Cara Kerja
Imidakloprid bekerja dengan mengikat reseptor nikotinik asetilkolin pada neuron serangga. Ini menghambat reseptor tersebut, yang pada gilirannya mengganggu jalur saraf dan menyebabkan kematian serangga. Uniknya, imidakloprid lebih selektif untuk reseptor serangga daripada mamalia, membuatnya menjadi pilihan yang lebih aman dalam pengendalian hama di lingkungan di mana hewan peliharaan dan manusia hadir.
Aplikasi
Imidakloprid digunakan dalam berbagai cara, termasuk:
- Perlakuan benih
- Perlakuan tanah
- Aplikasi foliar
- Pengendalian hama kayu
- Pengendalian parasit pada hewan peliharaan
Merk Dagang Bahan Aktif Imidakloprid
No. | Nama Produk | Bahan Aktif | Konsentrasi | Pabrik | Kegunaan untuk Tanaman |
---|---|---|---|---|---|
1 | Dagger 200 SL | Imidakloprid | 200 g/l | PT. BIOTIS AGRINDO | Mengendalikan serangga hama seperti kutu daun, thrips, dan lalat buah pada tanaman cabai |
2 | Avidor 25 WP | Imidakloprid | 25% | CV. SAPROTAN UTAMA | Mengendalikan serangga hama pada tanaman apel, cabai, jagung, jeruk, kacang panjang, kentang, mangga, mentimun, padi sawah, semangka, teh, tembakau dan tomat |
3 | Rotaprid 350 SC | Imidakloprid | – | – | Mengendalikan hama penusuk dan penghisap seperti kutu daun, wereng, thrips, serta kumbang kuning, kepik, dan rice weepers |
4 | Agrovin 200 SL | Imidakloprid | – | – | – |
5 | Semuador 200 | Imidakloprid | – | – | – |
6 | Confidor Extra | Imidakloprid | 350 g/l | – | Mengendalikan serangga hama pada tanaman apel, cabai, jagung, jeruk, kacang panjang, kentang, mangga, mentimun, padi sawah, semangka, teh, tembakau dan tomat |
7 | Klopindo 10 WP | Imidakloprid | 10% | PT MITRA KREASIDHARMA | – |
8 | Kimida 10 WP | Imidakloprid | 10% | PT. Inti Everspring Indonesia | – |
9 | Topdor 10 WP | Imidakloprid | 10% | PT. PETROKIMIA GRESIK | – |
10 | Winder 25 WP | Imidakloprid | 25% | PT. TANINDO INTERTRACO | – |
11 | Imidor 50 SL | Imidakloprid | 50 g/l | PT. Indagro Inc | – |
12 | Winder 100 EC | Imidakloprid | 100 g/l | PT. TANINDO INTERTRACO | – |
13 | Besvidor 200 SL | Imidakloprid | 200 g/l | PT. TIARA BUANA MANDIRI | – |
14 | Confidor 200 SL | Imidakloprid | 200 g/l | PT. BAYER INDONESIA | – |
15 | Lanidor 200 SL | Imidakloprid | 200 g/l | PT. DALZON CHEMICALS INDONESIA | – |