Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peran penting dalam perekonomian Indonesia. Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan produksi pertanian, terutama dalam produksi padi.
Salah satu inovasi terbaru dalam bidang ini adalah penggunaan varietas padi Inpari 32.
Deskripsi Padi Inpari 32
Padi Inpari 32 adalah varietas padi hasil inovasi dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) bekerja sama dengan Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros (BPTSM) dan beberapa institusi lainnya. Varietas ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas pertanian padi di Indonesia dan menjamin ketahanan pangan di negara ini.
Salah satu kelebihan utama dari varietas padi Inpari 32 adalah resistensinya terhadap hama dan penyakit. Varietas ini memiliki ketahanan yang baik terhadap hama wereng coklat dan blas, dua jenis hama dan penyakit yang seringkali menjadi kendala utama dalam produksi padi. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi para petani, yang sering kali mengalami kerugian besar akibat serangan hama dan penyakit tersebut.
Berikut detail lengkap tentang Padi Inpari 32:
Aspek | Detail |
---|---|
Jenis | Padi Sawah Irigasi |
Periode | 2013 |
Sumber Seleksi | Ciherang/IRBB64 |
Morfologi Gabah | Ukuran Menengah |
Bentuk Tanaman | Vertical |
Bobot 1000 biji | 27,1 gram |
Posisi Daun Utama | Vertikal |
Persentase Amilosa | Sekitar 23,46% |
Kekuatan | Moderat |
Kode Seleksi | BP10620F-BB4-15-BB8 |
Kemampuan Produksi | 8,53 ton/ha GKG |
Hasil Rata-rata | 6,30 ton/ha |
Tekstur Beras | Medium |
Ketinggian Tanaman | 97 cm |
Masa hidup Tanaman | 120 hari |
Catatan | Tahan terhadap penyakit Hawar daun bakteri strain III, sedikit tahan terhadap Hawar Daun Bakteri Strain IV, resisten terhadap blas Ras 033, cukup tahan terhadap Tungro, namun sedikit rentan terhadap wereng coklat biotipe 1, 2, dan 3. Tekstur beras lembut dengan amilosa sekitar 21,8%. |
Umur Padi Inpari 32
Padi Inpari 32 adalah varietas padi yang termasuk dalam jenis padi sawah irigasi atau padi musiman, yang umumnya memiliki siklus pertumbuhan total sekitar 110-120 hari, tergantung pada kondisi lingkungan dan manajemen budidaya.
Berikut adalah rincian tahapan pertumbuhan padi Inpari 32:
- Periode Vegetatif (30-45 hari): Dimulai dari saat penanaman hingga tanaman mulai berbunga. Pada tahap ini, tanaman fokus pada pertumbuhan vegetatif, termasuk pertumbuhan daun dan batang.
- Periode Pembungaan (5-7 hari): Tanaman mulai berbunga dan membentuk malai. Pada tahap ini, penyerbukan dan pembentukan biji mulai terjadi.
- Periode Pembentukan Biji (25-30 hari): Padi mulai membentuk dan mengembangkan biji. Pada tahap ini, biji padi mengalami pematangan dan pertumbuhan maksimal.
- Periode Pemasakan (30-40 hari): Biji padi telah matang dan siap untuk dipanen.
Perlu dicatat bahwa waktu yang dibutuhkan untuk setiap tahap pertumbuhan dapat bervariasi tergantung pada faktor lingkungan dan manajemen pertanian, seperti kualitas tanah, suhu, pencahayaan, dan kelembaban. Oleh karena itu, petani harus selalu memantau kondisi tanaman dan melakukan penyesuaian manajemen jika diperlukan untuk memastikan hasil panen yang optimal.
Pemupukan dan Cara Merawat Padi Inpari 32
Pemupukan pada padi Inpari 32 memegang peran yang sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman yang tidak dapat dipenuhi oleh tanah secara alami. Berikut adalah beberapa langkah umum yang biasa dilakukan dalam proses pemupukan padi Inpari 32:
- Pemupukan Dasar: Dilakukan sebelum penanaman atau saat proses persiapan lahan. Pupuk yang biasa digunakan pada tahap ini adalah pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang, serta pupuk anorganik seperti pupuk NPK. Tujuannya adalah untuk memperbaiki struktur tanah dan memperkaya tanah dengan nutrisi dasar yang dibutuhkan oleh tanaman padi.
- Pemupukan Susulan: Dilakukan setelah proses penanaman, biasanya 2-3 minggu setelah tanam (MST) dan diulangi lagi pada 6-7 MST. Pupuk yang digunakan biasanya adalah pupuk urea, yang kaya akan nitrogen. Nitrogen adalah nutrisi penting yang membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi.
- Pemupukan Tambahan: Dilakukan jika diperlukan, biasanya berdasarkan hasil observasi terhadap kondisi tanaman. Jika tanaman menunjukkan tanda-tanda kekurangan nutrisi tertentu, pemupukan tambahan dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk yang mengandung nutrisi tersebut.
Berikut ini adalah panduan umum untuk pemupukan padi Inpari 32:
- Pupuk Dasar: Gunakan 5 ton/ha pupuk kandang atau kompos, ditambah dengan 300 kg/ha NPK 15-15-15. Pupuk ini harus dicampur dengan tanah di lahan pertanian sebelum proses penanaman dimulai.
- Pemupukan Susulan: Gunakan 200 kg/ha Urea (46% N) pada 2-3 MST, dan tambahkan 100 kg/ha Urea pada 6-7 MST. Pemupukan susulan ini penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Harap diingat bahwa panduan ini hanyalah panduan umum, dan kebutuhan pemupukan dapat berbeda-beda tergantung pada kondisi tanah dan lingkungan lokal
Jarak Tanam Padi Inpari 32
Untuk pertanian padi, jarak tanam memainkan peran penting dalam memaksimalkan hasil panen. Jarak tanam yang tepat dapat mempengaruhi seberapa efektif tanaman menggunakan nutrisi dan cahaya, serta seberapa baik mereka dapat menghindari kompetisi dengan tanaman lain.
Untuk varietas padi Inpari 32, jarak tanam yang disarankan adalah 20 x 20 cm jika menggunakan metode tanam benih langsung (direct seeding), atau 25 x 25 cm jika menggunakan metode tanam pindah (transplanting).
Menerapkan jarak tanam ini akan memungkinkan tanaman memiliki cukup ruang untuk tumbuh dan berkembang tanpa harus bersaing dengan tanaman lainnya. Jarak tanam yang benar juga membantu memaksimalkan pemanfaatan cahaya, air, dan nutrisi, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil panen.