CT Scan (Computed Tomography Scan) dan Rontgen (Radiografi) adalah dua teknologi pencitraan medis yang digunakan untuk memvisualisasikan struktur dalam tubuh manusia. Meskipun keduanya menggunakan radiasi X-ray, terdapat beberapa perbedaan mendasar antara keduanya.
CT Scan, atau Computed Tomography Scan, merupakan salah satu metode pencitraan diagnostik yang memanfaatkan gelombang sinar X untuk menghasilkan gambar potongan-potongan tubuh dalam bentuk detail. Dengan bantuan komputer, CT Scan dapat menghasilkan gambar dua dimensi (2D) dari ‘irisan’ tubuh pasien yang bisa memberikan informasi mendalam tentang organ, jaringan, serta struktur lainnya.
Rontgen, yang lebih dikenal dengan nama X-ray, merupakan salah satu teknik pencitraan medis yang menggunakan radiasi sinar-X untuk memvisualisasikan struktur di dalam tubuh. Teknologi ini telah lama menjadi standar dalam pemeriksaan diagnostik dan terapi dalam berbagai bidang kedokteran.
Perbedaan CT Scan dan Rontgen
Kriteria | Rontgen | CT Scan |
---|---|---|
Prinsip Pencitraan | Sinar X-ray melalui tubuh, diterima oleh detektor di sisi lain. | Serangkaian sinar X-ray diputar di sekitar tubuh. Gambaran 3D oleh komputer. |
Informasi yang Diberikan | Tulang dan beberapa jaringan lunak. | Tulang, jaringan lunak, organ, dan pembuluh darah. |
Aplikasi | Patah tulang, infeksi, penyakit paru-paru. | Kerusakan organ internal, tumor, perdarahan. |
Dosis Radiasi | Lebih rendah. | Lebih tinggi. |
Durasi Pemeriksaan | Beberapa detik hingga beberapa menit. | Beberapa menit hingga setengah jam. |
Kompleksitas dan Biaya | Lebih sederhana dan kurang mahal. | Lebih kompleks dan cenderung lebih mahal. |
Prinsip Kerja CT Scan dan Rontgen
CT Scan (Computed Tomography) dan Rontgen adalah dua teknologi pencitraan medis yang menggunakan radiasi X-ray untuk memvisualisasikan struktur dalam tubuh manusia. Namun, prinsip kerjanya berbeda. Berikut adalah penjelasan tentang prinsip kerja masing-masing:
Rontgen (Radiografi):
- Sumber Radiasi: Sebuah tabung X-ray menghasilkan radiasi X-ray yang kemudian ditembakkan melalui tubuh pasien.
- Absorpsi Radiasi: Ketika sinar X-ray melintasi tubuh, berbagai jaringan dan struktur dalam tubuh akan menyerap radiasi ini dengan tingkat yang berbeda. Tulang, misalnya, akan menyerap lebih banyak radiasi dan tampak lebih gelap pada film atau detektor, sementara jaringan lunak akan menyerap lebih sedikit.
- Deteksi Radiasi: Radiasi yang tidak diserap oleh tubuh akan diterima oleh detektor (yang pada awalnya adalah film radiografi dan kini seringkali merupakan detektor digital) yang berada di sisi lain tubuh pasien.\
- Hasil Gambar: Gambar yang dihasilkan adalah representasi dua dimensi dari area yang sedang diperiksa. Dalam gambar ini, struktur yang lebih padat seperti tulang akan tampak lebih gelap, sementara area yang kurang padat akan tampak lebih terang.
CT Scan (Computed Tomography):
- Sumber Radiasi: Seperti Rontgen, CT Scan juga menggunakan tabung X-ray. Namun, dalam CT Scan, tabung X-ray berputar di sekeliling tubuh pasien.
- Pemindaian Berlapis: CT Scan mengambil serangkaian gambaran “irisan” atau lapisan tubuh dari berbagai sudut. Setiap lapisan atau irisan memberikan gambaran detail dari bagian tubuh tertentu pada ketebalan tertentu.
- Deteksi Radiasi: Seiring dengan pergerakan tabung X-ray, detektor yang berada di seberang tabung juga bergerak sejajar, menerima radiasi yang melintasi tubuh dan mengubahnya menjadi sinyal elektronik.
- Rekonstruksi Gambar: Sinyal-sinyal ini kemudian dikirim ke komputer, yang memproses data tersebut dan menghasilkan gambaran dua dimensi dari irisan tubuh. Beberapa irisan ini dapat digabungkan untuk menghasilkan gambar tiga dimensi.
Keunggulan dan Kelemahan CT Scan dan Rontgen
Aspek | CT Scan | Rontgen |
---|---|---|
Keunggulan | – Detail gambar tinggi dengan representasi 3D. – Pemindaian berlapis untuk detail yang lebih. – Efektif mendeteksi tumor, perdarahan, dan infeksi. – Panduan untuk prosedur medis seperti biopsi. | – Pemeriksaan cepat dan sederhana. – Efektif untuk mendeteksi patah tulang. – Dosis radiasi umumnya lebih rendah. – Biaya lebih murah. |
Kelemahan | – Dosis radiasi lebih tinggi. – Biaya lebih mahal. – Durasi keseluruhan proses bisa lebih lama. – Kontraindikasi untuk beberapa pasien dengan implan atau kondisi tertentu. | – Detail gambar kurang untuk jaringan lunak. – Hanya menghasilkan gambar 2D. – Kurang sensitif dalam mendeteksi beberapa jenis abnormalitas. |
Perbandingan Dosis Radiasi CT Scan dan Rontgen
Perbandingan dosis radiasi untuk CT Scan dan Rontgen akan tergantung pada banyak faktor, termasuk jenis peralatan, teknologi yang digunakan, bagian tubuh yang diperiksa, durasi pemeriksaan, dan sebagainya. Secara umum, CT Scan cenderung memberikan dosis radiasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan Rontgen. Namun, untuk memberikan tabel perbandingan yang tepat, kita memerlukan data dosis spesifik yang biasanya dinyatakan dalam unit mSv (milisievert).
Dengan demikian, tabel berikut memberikan perkiraan kasar untuk beberapa jenis pemeriksaan umum:
Jenis Pemeriksaan | Dosis Radiasi Rontgen (mSv) | Dosis Radiasi CT Scan (mSv) |
---|---|---|
Rontgen Dada | 0.1 | – |
CT Scan Dada | – | 7.0 |
Rontgen Abdomen | 0.7 | – |
CT Scan Abdomen | – | 10.0 |
Rontgen Kepala | 0.2 | – |
CT Scan Kepala | – | 2.0 |